Senin, 23 Juli 2012



COME JOIN US

INDONESIA STUDENT LEADERSHIP CAMP 2012

for more information please visit http://islc.ui.ac.id

Kamis, 05 Juli 2012

siapa piara harta


siapa piara harta

bunda pergi tak bilang kata
ayah hilang tak tinggalkan suara
pilu sendu dua tiga hari saja
lalu siapa piara harta
parang golok urat cerca
aku si sulung paling menderita
minta sawah yang ujung sana
yang tengah minta bagi rata
si bungsu bisu tak bisa bicara
lalu siapa piara harta
parang golok urat cerca
aku paman, adik dari yang telah tiada
sudikah kalian dengar nasihat dari si tua
tapi parang golok urat cerca tak bisa dengar
parang golok urat cerca tak bisa bicara
biar kita saling bunuh saja
biar Tuhan piara harta kita

rnd.


Jumat, 11 Mei 2012

senandung serenade petang #2


Serenade sepi
Lantunkan gumam hambar tanpa nada
temani suram lewati senja
gemericik lembut gerimis memberi riak pada rawa
tik tik tik mengalun simfoni senada jiwa

apakah kau hiraukan melodiku..
bersama hujan aku menyanyi
tentang kamu tentang dirimu

senandungkan cinta la la la la
nyanyikan pilu du du du du

apa kau dengar melodiku..
disimpan kabut mengendap do fa sol
direkat dingin sedimen mi la re

mendendang na na na na untuk cinta

apa kau dengarkan?

petang yang berorkestra dalam jingga
meski tak pernah ada suara

karena ini serenade sepi
dari hati dalam mimpi
mengalun simfoni senada jiwa
yang tengah tenggelam dalam euforia
tentang kamu tentang cinta

nikmati petang ini dengan serenade sepi
menyanyi tentangmu di banyak mimpi
merekam simfoni sebebas hati

kupuaskan khayal tentangmu hari ini
jatuh cinta lagi dan lagi

apakah kau dengar serenade sepiku?

karena ia tak ada lagi esok hari
tak ada lagi nanti
tak ada lagi meski dalam mimpi

karena saat aku bangun esok pagi
aku tak akan ingat kau lagi
….

note for brother


The day my brother birthday,
I'm not coming
while don't give him anything
cannot facing.. and even talking
just send him a message on Facebook..
Kala aku berkata cinta, aku tak hadir disana
meski teriak serak berkata rindu, raga ini tak berlari menemuimu
biar seribukali bilang sayang, yang ada hanya bayang-bayang
akhirnya hanya diam..

….

Minta Tuhan saja yang sampaikan,
ini doaku

semoga di seremoni hari lahirmu,
semesta bersatu padu menopang langkahmu dalam berkah
langit menaungi mimpimu dibawah horison cerah
dan cinta melingkupimu dalam indah

lalu kubisikkan pada angin agar ia bawa pada dengarmu
melodi sumbang 'selamat ulang tahun' yang kudendang sendu
dengan kasih dan rindu
selamat ulang tahun untukmu
abangku..

so madly miss you..

UISDP






SESI 1 UISDP
5 Mei 2012



09.00am
Inspirational Speech by Titis maulanti
Kisah mengenai seorang Dokter Gigi yang mendapatkan penghargaankarena aksi soaialnya membantu anak-anak yang menyandang bibir sumbing dan celah langit-langit mulut bernama Dokter Anto Bagus.
Dari kisah diatas dapat dipetik pelajaran mengenai rasa syukur bahwa kita adalah orang sempurna. Jika kita tidak memiliki langit-langit mulum maka tidak semua huruf dapat kita ucapkan dengan sempurna. Maka dari itu sebagai bentuk rasa syukur maka gunakanlah mulut kita untuk berkata-kata yang baik.
‘apa yang kita lakukan harus sesuai dengan apa yang kita katakan
Apa yang kita katakan harus sesuai dengan apa yang kita lakukan’
Jangan sampai mulut kita menggunakan kata-kata kotor, bersyukurlah.

09.43am
Pengumuman
Mulai minggu depan bawa tempat minum sendiri. Selama bulan Mei masih masa penyesuaian, jadi masih boleh pinjam punya teman. Tapi masuk bulan Juni dan seterusnya sudah harus punya tempat minum sendiri. Tujuannya◊ Mengurangi produksi sampah
Periizinan hanya boleh diberikan untuk 3 hal : Kuliah, jadi PO/PJ acara yang tanggalnya sudah ditentukan sebelum UISDP dan hanya di hari H, dan sakit keras.
Minggu ini sudah masuk Development stage, untuk perizinan diurus oleh Kak Siti

10.04am
Session 1-
Softskill Development by Arif Munandar
Mengomentari banyaknya peserta yang tidak hadir
“Sesuatu yang anda prioritaskan saja belum tentu sukses, apalagi sesuatu yang anda anggap kurang penting” Hidup itu pilihan dan tak ada respect untuk orang yang serakah akan tanggung jawab.
Orang yang mengambil begitu banyak tanggung jawab tiidak boleh dimaklumi, karena itu adalah pilihannya sendiri. Sebagai seorang pemimpin ia harus bias membagi dirinya untuk menyelesaikan semua tanggung jawab itu tanpa merugikan siapapun dan tanpa melalaikan tanggung jawab yang lain.  Jadi, karena anda sudah berkomitment dengan UISDP dan membuat suatu tanggung jawab disini maka jadikan UISDP ini proritas. Yang dinilai ketika seleksi anda itu adalah komitmen. Menjadi pemimpin tidak dijalani dengan main-main. Jika anda tidak bias serius dan berkomitment disini bagaimana anda bias berkompeten di tempat lain? Anda boleh keluar dari UISDP jika masih menjadikan UISDP prioritas yang tidak penting.
…….
APA YANG SUDAH BERUBAH DARI ANDA SEJAK MASUK UISDP?
Karena jika tidak ada yang berubah maka tidak ada artinya UISDP.
Resume jawaban: Respect to time, banyak yang jadi benar-benar menghargai waktu dan mulai mengatur jadwal, setiap pagi sudah mendaftar hal-hal apa yang akan dikerjakan, lebih sadar dengan lingkungan dan menerapkan budaya untuk peduli lingkungan, contoh konkritnya dengan tidak meninggalkan sampah usai rapat, mulai merapikan kamar, dll.
Apresiasi diberikan kepada kalian karena banyak yang sudah berubah. Namun beberapa dari anda masih bicara seperti mahasiswa. Bicara tidak konkrit dan hanya konsep. Orang cerdas itu bicara yang konkrit. Lain kali anda harus menjawab takaran evaluasi dengan mengatakan tiga hal
Bicara dengan tegas apa yang sudah anda lakukan
Yang sudah anda lakukan itu jabarkan dengan tindakan konkrit=output
Apa yang akan anda lakukan kemudian
PROBLEM HEARING:
Saya berusaha untuk tepat waktu, namun kemudian sering terhambat oleh teman-teman yang tidak bergerak secepat saya.

Jangan jadikan itu hambatan. Justru iotu adalah advantage untuk anda. Berarti anda lebih unggul dari mereka. Tentu akan jadi sulit jika semua orang bergerak secepat anda, mereka serajin anda, mereka secerdas anda, maka anda jadi tidak punya peluang. Manfaatkanlah itu.
Menyelesaikan masalah itu dengan berpikir untuk membuat waktu anda produktif.
Buat persiapan agar anda tidak dirugikan orang lain. Misalnya anda tahu bahwa pertemuan ini pasti akan terlambat, bukan berarti anda ikut terlambat. Datanglah tepat waktu agar anda tidak bias disalahkan kemudian sambil menunggu anda bias mengerjakan tugas atau membaca buku. Pokoknya manfaatkan waktu anda.
Bersikap yang tegas tapi fleksibel. Jadi tegaskan bahwa anda mempunya waktu untuk suatu kegiatan berapa lama dan katakana bahwa anda bias menambah alokasi waktu jika anda tidak ada kegiatan lain tapi katakan bahwa anda tidak bias menunggu jika anda sudah punya agenda lain.
Jangan memaksakan standar kita kepada orang lain yang grade-nya belum sampai.

Rumus:
x. Siapkan diri anda agar tidak dirugikan
x. Bersikap tegas dan fleksibel
x. Berikan feedback secara continue. Maksudnya terus bantu dan bimbing orang lain namun jangan terlalu berharap bahwa itu akan langsung membuatnya berubah. Lakukan saja itu dengan ikhlas tanpa mengharapkan terlalu banyak agar anda tidak kecewa.

Terlambat, apakah itu budaya Indonesia apa bukan?

Sekarang akan kita perjelas dulu apa itu culture. Akan sulit menjelaskan culture secara eksplisit apalagi secara sosiologis. Namun yang paling mudah culture is habits (habits of community). masalah utamanya adalah, apakah ini culture atau bukan tapi ini adalah kenyataan. fact. Namun jika dilihat melalui perspektif culture yang merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat maka ya, terlambat itu adalah culture kita. Jadi cara paling mudah untuk menjawab pertanyaan itu adalah : yes, but I'm not a part of. So, make sure that you're not a part of that culture!
Bicara tentang kultur maka itu seperti gunung es. Hanya terlihat bagian atasnya padahal dibawahnya terdapat pemahaman dasar yang lebih besar dan kuat. Kemudia juga tak ada yang bisa mengatakan apakah sebuah kebudayaan itu benar atau salah karena itu sifatnya perspektif, Bagi orang-orang yang menganut suatu kebudayaan  atau nilai tertentu pastinya orang itu menganggap kebudayaan yang dianutnya itu benar, makanya ia menganutnya.
Penilaiannya adalah apakah kebudayaan itu baik atau tidak. parameter untuk menilai sebuah kebudayaan itu baik atau tidak adalah output dari kultur itu sendiri,
Agar sebuah kultur dapat dikatakan baik maka ia harus memenuhi standar, yaitu:
1. Apakah kultur itu membuat kita lebih baik atau tidak
2. Apakah kultur itu membuat kita menjadi kompetitif atau tidak
3. Apakah kultur itu memberi manfaat atau tidak
Jika jawaban dari ketiga pertanyaan itu adalah tidak, maka kita harus meninggalkan kultur itu.

Bagaimana menghadapi asas kesungkanan dalam budaya kita?
Budaya kesungkanan semacam ini pasti akibatnya jadi membuat kita tidak produktif. Padahal segala sesuatu semestinya dinyatakan dengan jelas dan konkrit. Pekerjaan kita sudah banyak dan jangan mau dibuat repot dengan menebak-nebak apa maksud seseorang. Jadi mulai hilangkan budaya kesungkanan tapi bukan menghilangkan kesopanan.

Bagaimana dengan budaya galau?
Dalam psikologi kehidupan manusia dibagi dalam 3 fase yaitu:
anak-anak (0-18) : belum punya tangggung jawab dan harus diatur
remaja/dewasa muda (18-35): belum bisa bertanggung jawab tapi sudah tidak mau diatur
dewasa (diatas 35) : sudah tidak mau diatur dan sudah harus bisa bertanggung jawab
nah itu rusaknya ilmu psikologi, usia dewasa muda atau remaja adalah usia dimana seorang manusia sedang dalam masa bandel-bandelnya dan galau-galaunya, tidak mau diatur dan itu dianggap wajar. Lalu kita disuruh memaklumi.
Coba dibandingkan dengan hukum Islam, hanya ada dua fase. anak-anak dan sudah baligh (dewasa), tidak ada fase abu-abu.
Tapi jaman sekarang ini galaunya remaja itu bukannya diatasi tapi malah difasilitasi, diciptakanlah lagu-lagu galau, sinetron galau, dan acara-acara galau lainnya.
Galau itu sebenarnya adalah pilihan. Anda dapat menggunakan waktu anda untuk hal lain dan menghindari sumber-sumber kegalauan.
Permasalahan pribadi
Bicara persoalan sebenarnya adalah soal persepsi, karena sesuatu yang jadi masalah buat anda bisa jadi bukan masalah buat orang lain. kemudia sutu persoalan terkadang selalu menjadi permasalahan karena masih digunakannya logika masa lalu. Cara berpikir dari masa lalu yang mestinya sudah tak digunakan lagi.

Bagaimana menghadapi orang-orang yang menganggap kita eksklusif dan tidak sosialis karena jarang bergabung dengan mereka, padahal menurut saya hal yang mereka lakukan itu membuang-buang waktu.

Jangan mau direpotkan dan dipusingkan dengan omongan orang lain. Selama tindakan atau omongan mereka tidak mengganggu produktivitas anda maka tidak perlu anda perdulikan.
Kemudian yang perlu dipelajari lagi adalah manajemen pencitraan. Bagaimana kamu menmpilkan diri kamu, image management. prioritas itu adalah skala kepentingan, dan kamu harus bisa memanjemen itu. agar tak dianggap hilang atau sombong maka masuklah di bagian-bagian yang kamu bisa terlihat. kemudian berikanlah perhatian yang tidak diduga sehingga mereka tetap merasakan kehadiran kamu. 

Kenapa Bang Arif menanyakan persoalan-persoalan yang kita hadapi?
Jawabannya adalah untuk membaca diri kita. Seorang manusia dapat dilihat dan dibaca dengan melihat bagaimana cara dia memandang sesuatu.
Parameter kualitas diri seseorang dinilai dari
1. How you look a life (cara memandang kehidupan)
2. How you look yourself (cara memandang diri sendiri)
3. How you look people (cara memandang orang lain)
4. How you look the time (cara memandang waktu)
5. How you look the matery and money (cara mending materi dan uang)

Sekarang sudah mulai terbuka pandangan bahwa:
"perjuangan yang paling sulit adalah perjuangan membongkar diri sendiri, mengubah pandangan dan paradigma diri sendiri."
Last note: jangan sok sibuk, ambillah tanggung jawab sesuai kemampuan anda, jangan merugikan orang lain
End of session 1

Rabu, 02 Mei 2012

NASIONALISME BUAT GUE







"NASIONALISME BUAT GUE

       Kata-kata tak pernah habis jadi berarti bila tak ada yang memaknainya. Mengartikannya-pun menjadi perkara bila kita tak lagi satu persepsi. Akankah terabaikan saja bahasa pertiwi bila suatu ketika kata-kata itu menjadi hilang arti? Lalu bila kuteriakkan satu kata padamu, akankah kita bisa memaknainya dengan sama?

NASIONALISME!!

      Coba pekikkan kata-kata itu bersamaku. Kita pasti bisa satu suara. Kulihat Ia diteriakkan lantang kala mahasiswa berdemo menerobos batas amarahnya, para capres, cagub, dan ca-ca lainnya tak habis suara menarik simpati dengan meneriakkannya. Seakan punya daya magis kata-kata itu mampu membakar jiwa persatuan. Namun meski suara kita sama, sudah samakah kita memaknainya?

       Aku tak akan ribut mengenai artinya. Cukup nyalakan barang-barang canggih yang kalian pegang dan ketikkan kata itu di search engine browser kalian, maka tak sampai 30 detik kalian akan dapatkan artinya. Lengkap! Dari tinjauan falsafah, etimologi, sosiologi, apapun-lah itu. Jadi tak akan kuributkan lagi itu.

        Aku mencoba merenunginya cukup lama. Tak lantas berhasil memaknainya dengan tepat, namun mari kita dengarkan saja celoteh pikiranku yang berusaha menggali arti nasionalisme di tiap renggang waktu yang tak digunakan otakku untuk bekerja:

         Aku sedang berada dalam kereta yang sangat padat sepulang dari kampus.Pemuda-pemuda berbaju oranye terang mengepung di sekelilingku, beberapa malah ada yang membawa boneka macan. Ya, betul! Persija macan kemayoran akan bertanding sore ini. Sudah bisa dipastikan akan ada berita kerusuhan di tv malam ini.
Yap! Betul lagi, itu beritanya, headline news pukul 12 malam.

      'Baru saja terjadi dua kelompok masa yang saling menyerang. The Jak yang baru pulang usai menonton pertandingan Persija di Senayan dengan kelompok Mahasiswa Universitas Indonesia yang baru saja melakukan demo mengenai kenaikan BBM di depan gedung senayan. Baku hantam itu juga diwarnai dengan senjata tajam yang dibawa oleh kedua belah pihak.'

     Berita ini menghilang keesokan paginya. Tak ada satupun media yang membahas. Mungkin malu, bagaimana mungkin mahasiswa UI turut dalam amuk masa yang semacam itu, bahkan membawa senjata tajam. Apa sih yang diperjuangkan mahasiswa itu? Bukankah ia bilang bergerak atas nama rakyat? Atas dasar rasa Nasionalisme. Dan para The Jak itu-pun mengklaim perasaanya membela Persija itu atas dasar Nasionalisme. Sampah. Aku akan memilih diam.

           Setelah turun kereta aku mempunyai 2 pilihan, naik angkot yang tidak mau dibayar Rp1.500 (harus Rp 2.000) atau jalan kaki sekitar 7 menit. opsi kedua biasa menjadi pilihanku. Selama perjalanan akan ada tukang jualan yang mungkin bila diakumulasikan panjang perjalanan yang ditempuhnya selama ini sudah bisa 2-3 kali keliling dunia. Ada pemulung, ada keluarga yang tinggal di kolong jembatan di kampung melayu, dan ada-aku tak bisa mendeskripsikannya. Ia pengamen, tapi tak menyanyi, ia hanya berkata panjang lebar bicara harga diri namun intinya minta sedekah, padahal ia sehat tak kurang apapun.- semua kulihat sama hampir setiap hari. Dimana Nasionalisme itu? Sampah. Aku hanya tetap diam.

       Setelah menonton berita akan ada film malam.Pilihannya ada film hollywood barat, film hantu porno Indonesia, film lama china, atau paling banter, reality show horor-hororan. Bolak-balik aku ganti channel. Bagian mana yang Nasionalisme? Bosan. Sampah. Aku diam dan tidur.

           Aku bangun pagi. Cerah. Dimana aku? Indonesia. Bahasa apa yang kupakai? Indonesia baku sekali dua kali-kalau sedang presentasi, sok Inggris kadang-kadang, inginnya berbahasa Jepang kalau bisa. Bahasa daerah-almost never, bahasa gahoelz is my mother languange. Darah yang mengalir di tubuhku? Masih Indonesia seperti kemarin, sedikit darah India dari pedagang Gujarat yang dulu singgah di Sumatera untuk berdagang dan menyebarkan agama-kalau kalian belajar sejarah. Calon suami? Haha, masih orang Korea yang itu, kadang-kadang mau sama yang dari Kanada, atau yang orang Skotlandi itu juga boleh. Cita-cita? ..............

          Di stasiun. Bapak-bapak pengemis yang tak punya kaki. Kuberi Rp 500 kadang-kadang. Ia pakai baju yang menarik hari ini.
Kelihatan tidak, tulisan di bajunya?
'SBY PRESIDENKU. LANJUTKAN!'

     Hari ini aku tak ingin memaknai apapun lagi. Aku ingin menangis saja. Menangisi semuanya. Aku biarkan pikiran liarku berteriak, memaki kebodohanku, memaki dunia, memaki semuanya. Sampah. Aku menangis. Tetap dalam diam.

             Aku bangun pagi. Selamat pagi Indonesia! Siapa aku? Rindi Danika Sari. Dimana Rumahku? Jalan Pangrango terusan, No 5b, Jatibening, Bekasi mepet Jakarta-kota macet, panas, sampah-Indonesia. Orang mana aku? Suku Gayo, Aceh, darah Indonesia, ada India-nya sepersepuluh mili. Bahasa apa yang kamu pakai? Tetap ingin bisa bahasa Jepang. Kalau bicara tetap pakai bahasa gahoelz dong! Calon suami? Haha, masih ditanya juga. Cita-cita?

         
                                               THE NEXT INDONESIAN LEADER!


Yakin? Bukti konkritnya? Mahasiswa itu kan makhluk paling bullshit dan paling banyak omong di muka bumi ini. Mana outputnya? (meminjam bahasa pak Arif Munandar)

IKUT UISDP 2012.

Puas?

Belum.

Dimana Nasionalismenya? Dimana penjelasannya? Mana 'Nasonalisme buat gue'-nya?
...............
Masih butuh jawaban?

This essay is made as an answer for a question from the organizer of military camp, UISDP 2012.
But more than that, this essay is made to answer the whole things about my vision. I still can't give any concrete answer about what is Nasionalism. This is all about the taste of it, and what can I do to stick holding the taste.-aish! Not a good words. Just try to be cool by speaking english-totally failed. :p
Using foreign languange is doen't mean that you don't have a sense of nasionalism. It means that you are 'Global Leaders, Indonesian colours!' Just bring the national with you.

RINDI DANIKA SARI

FACULTY OF LAW UNIVERSITY OF INDONESIA

MEMBER OF :

UNIVERSITY OF INDONESIA-


STUDENT DEVELOPMENT PROGRAM 2012

Selasa, 01 Mei 2012

senandung serenade petang #1


    Ketika cinta tak lagi mengerti mau kemana
maka hati terus bertualang saja

                                                                
                            hinggap sejenak diujung senja


                                      sebentar duduk di padang ilalang




                                                     dengar senandung senyap serenade petang
         
hingga bulan menyentuh bibir langit

                                        cinta-pun diam
       habis jengah ia menjelajah
dimana lagi ada selayang indah
                   tempat cinta dulu bernaung

                                         hati telah pergi
                                       Cinta tak mau menghampiri

          Tapi irama dunia akan mengikuti
                     kemana derap langkah kaki berlari mencari
                                 ruang sepi dimana cinta dan hati

                               menjadi satu harmoni
           menjalin belikat dalam simfoni
           mereka berdansa dalam alun nada
           terlena hasrat hingga melupa makna

         d alam sendu berkata aku rindu
sungguh mati mengejar memoar tentangmu
  tapi waktu masih enggan memberitahu
                 dimana ia merengkuhmu
            yang kini hanya angan semu

Biar bulan bersua fajar
aku-pun tersadar 

                    biarkanlah cinta ini bertualang lagi
                             dan hati yang tak lelah mencari
                               petang nanti kita akan menari lagi
                                              dalam fatamorgana semu matahari
                senandungkan serenade petang yang sunyi
                                       hingga malam bersua pagi esok hari